Laut Pulau Merah Banyuwangi
Berkeliling di bukit pasir merah
Untuk dapat mencapai bukit ini, Anda harus menunggu air laut surut agar terbentuk daratan sebagai jalan menuju bukit. Waktu paling tepat untuk mengunjungi bukit adalah saat sore hari sekitar mulai jam 3 karena pada saat itu air laut mulai surut. Dari atas bukit Anda dapat melihat hamparan laut biru secara lebih jelas dan Anda juga dapat menyaksikan indahnya cahaya langit senja bertemu dengan pantulan matahari terbenam di permukaan laut. Dalam perjalanan dari Pantai ke bukit Anda dapat menemukan berbagai biota laut yang tertinggal air laut yang surut. Sangat disarankan untuk memakai alas kakai untuk menghindari menginjak kerang-kerang kecil dengan cangkang yang tajam yang dapat melukai kaki Anda.
Dekat Pantai pulau merah ini terdapat sebuah pura yang sering digunakan untuk upacara keagamaan umat Hindu daerah ini. Orang-orang sekitar menamakan pura tersebut Pura Tawang Alun. Pura tersebut ternyata sudah dibangun sejak tahun 1980-an.
Ketika Anda memasuki kawasan Pantai pulau Merah Anda tidak perlu khawatir akan kelaparan karena di Pantai ini Anda dapat menemukan berbagai macam makanan khas Banyuwangi, mulai dari rujak soto, rujak bakso, rawon, dan berbagai sajian khas lainnya.
Aktifitas Wisata yang Dapat Dinikmati di Pantai Pulau Merah
Berikut ini adalah hal - hal atau aktifitas yang bisa anda lakukan di destinasi wisata Pulau Merah :
Meskipun tidak seperti karimun Jawa atau Pantai snorkeling lainnya, Pantai ini masih menyuguhkan wisata bawah laut yang cukup indah. Untuk merasakan pengalaman snorkeling di Pantai pulau merah ini Anda harus menyewa peralatan snorkeling dengan harga yang tidak terlalau mahal. Anda dapat melihat kehidupan bawah laut seperti terumbu karang dan ikan laut pada kedalaan yang dangkal.
Tempat Wisata Banyuwangi Lainnya
TEMPO.CO, Jakarta - Jika Lombok yang mempunyai pantai pasir merah muda (Pink Beach), Banyuwangi punya Pantai Pulau Merah. Pantai ini yang wajib jadi daftar tujuan wisata saat sedang mengunjungi wilayah yang terletak di ujung paling timur Pulau Jawa ini.
Pantai Pulau Merah menjadi salah satu tempat berselancar kelas dunia di Banyuwangi, selain G-land di Plengkung yang sudah tersohor. Selain surga bagi para pecinta selancar yang mencari ombak, pantai ini juga menjadi tujuan pengunjung yang ingin bersantai menikmati keindahan panorama laut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlokasi di Kecamatan Pesanggaran, Pantai Pulau Merah jadi salah satu ikon pariwisata di wilayah ini. Pantai ini memiliki pulau berbukit kecil bernama Pulau Merah yang terletak di dekat bibir pantai, sekitar 100 meter dari sisi pantai. Bukit hijau ini memiliki tanah berwarna merah.
Pulau yang mencuri perhatian itu bisa diakses dengan berjalan kaki saat air laut sedang surut. Inilah alasannya mengapa wisata ini disebut Pantai Pulau Merah. Lanskap laut dengan keindahan pulau di dekatnya membuat Pantai Pulau Merah memiliki daya tarik tersendiri bagi turis lokal hingga mancanegara.
Pantai Pulau Merah Banyuwangi, Jawa Timur (TEMPO/Lourentius EP)
Pesona Ombak di Pantai Pulau Merah
Dikutip dari laman Wonderful Indonesia, ombak di Pantai Pulau Merah lebih kuat dibanding Pantai Kuta di Bali. Pantai ini menawarkan barel setinggi 4 meter dengan panjang sekitar 400 meter yang ideal bagi peselancar pemula maupun profesional.
Tidak perlu takut dengan ombak yang tinggi, rata-rata ombak di pantai ini mencapai 2 meter, cocok bagi pemula maupun amatir yang ingin mencoba teknik tubing atau mengendarai gulungan ombak saat surfing. Ombak ini berbeda dengan pantai-pantai di Plengkung dan G-land yang sebaiknya hanya dijelajahi oleh para ahli selancar.
Pantai Pulau Merah atau Pulau Merah juga memiliki pasir yang terbuka, tidak ada bebatuan karang tajam di pinggir pantai yang bisa membahayakan peselancar.
Desa Terdekat di Pantai Pulau Merah
Tidak hanya ombak yang menawan dan Pulau Merahnya yang unik, pantai ini juga istimewa karena ada desa nelayan terdekat yang bernama Pancer. Penduduk desa ini ramah terhadap pengunjung dan hidup dengan sederhana, sehingga memberikan pengalaman berkesan saat menginap di rumah penduduk desa.
Menjelajahi Pura di Pantai Pulau Merah
Jika bosan dengan pemandangan pantai, cobalah untuk berkeliling dan menjelajahi Pantai Pulau Merah. Ada Pura Tawang Alun yang bisa jadi tujuan. Dibangun pada 1980, tempat ibadah umat Hindu ini sempat diterjang tsunami pada 1994 yang menghancurkan dinding luar candi. Untungnya, tempat suci di bagian dalam masih utuh.
Akses ke Pantai Pulau Merah
Tertarik untuk mengunjungi destinasi wisata yang satu ini? Caranya bisa dengan naik pesawat sampai ke Banyuwangi terlebih dahulu, atau bisa juga melalui bandara Malang maupun Surabaya. Namun, akses terdekat adalah melalui Bandara Banyuwangi. Pantai ini terletak sekitar 60 kilometer dari bandara itu.
Sebaiknya sewa mobil untuk transportasi menuju pantai. Tapi, wisatawan bisa pula naik bus dari kota Banyuwangi menuju Ujang Jaya jurusan Desa Pesanggaran, kemudian turun di pasar Pesanggaran dan lanjut naik ojek menuju Pulau Merah.
Untuk yang datang dari Jember, bisa turun di terminal Jajag dan melanjutkan perjalanan dengan bus menuju Pesanggaran untuk sampai ke Pantai Pulau Merah.
INTAN SETIAWANTY | WONDERFUL INDONESIA
Explore De Djawatan, Alas Purwo dan Pulau Merah, De Djawatan adalah hutan wisata yang berlokasi di Benculuk, Cluring, Kabupaten Banyuwangi dengan luas sekitar 6 hektar. Pepohonan di De Djawatan adalah trembesi yang dipenuhi dengan tumbuhan epifit. Pengunjung sering kali berfoto dengan latar pemandangan pepohonan epifit ini. Kami sajikan paket wisata De Djawatan, Alas Purwo dan Pulau Merah dalam satu hari start Kota Banyuwangi dengan paket private tidak digabung dengan tamu lain.
Pulau Merah atau Pulo Merah ( Red Island dalam Bahasa Inggris) adalah objek wisata pantai yang terletak di Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Di pantai ini terdapat sebuah bukit hijau kecil dengan tanah berwarna merah yang terletak di dekat bibir pantai. Bukit tersebut dapat dikunjungi dengan berjalan kaki saat air laut surut.[1] Di Pulau Merah terdapat Pura yang digunakan pemeluk agama Hindu melaksanakan ibadah ataupun upacara Mekiyis. Kawasan wisata ini dikelola oleh Perum Perhutani Unit II Jawa Timur, KPH Banyuwangi Selatan.
Pada tahun 1990-an, kawasan Pulau Merah pernah rusak parah akibat diterjang bencana tsunami.[2]
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi di bawah kepemimpinan Bupati Abdullah Azwar Anas memberikan perhatian penuh terhadap pengembangan kawasan wisata ini, salah satunya dengan memperbaiki akses jalan menuju lokasi. Pada akhir 2012 lalu, Pemkab Banyuwangi telah memperkenalkan Pantai Pulau Merah[pranala nonaktif permanen] ke dunia internasional melalui penyelenggaraan ajang lomba balap sepeda "Banyuwangi Tour de Ijen". Sebelum adanya "Tour de Ijen", akses jalan menuju Pantai Pulau Merah lumayan berat, berupa jalan berbatu yang melintasi area kebun dan juga sawah milik warga.
Nama Pulo Merah merujuk pada sebuah bukit kecil di tepi pantai yang memiliki tinggi sekitar 200 meter.[2][3] Bukit tersebut memiliki tanah berwarna merah dan ditutupi oleh vegetasi hijau sehingga tidak terlalu tampak warna aslinya. Bukit ini bisa diakses pada saat air sedang surut.[1]
Pantai Pulo Merah berpasir putih terbentang sepanjang tiga kilometer[1][2] sehingga juga sesuai untuk keluarga. Namun, ombak Pulo Merah yang terbilang cukup tinggi tidak terlalu sesuai untuk digunakan berenang, terutama bagi anak kecil.
Ombak di kawasan Pulo Merah cukup menantang dan menjadi salah satu tempat ideal untuk penggemar olahraga selancar.[1] Ombak di pantai ini tergolong cukup tinggi berkisar 3-5 meter dan cocok untuk pecinta olahraga selancar (surfing). Menurut penuturan warga setempat, turis-turis asal Prancis, Jerman, dan Australia sering berkunjung ke tempat ini.[2]
President INSA atau Asosiasi Selancar Indonesia, Jro Made Supatra Karang, mengatakan bahwa pemandangan dan ombak di kawasan wisata Pulau Merah merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia.
Manurut Jro Made, kelebihan Pulo Merah dibandingkan Pantai Plengkung antara lain pada ombaknya yang bisa menjadi tujuan peselancar pemula, amatir, dan profesional dengan ketingian rata-rata dua meter. Berbeda dengan Pantai Plengkung atau G-Land yang hanya bisa dinikmati oleh peselancar profesional. Selain itu, Pulo Merah juga lebih mudah diakses dengan kondisi jalan yang mulus serta dekat dengan permukiman penduduk. Dasar pantai yang tidak memiliki banyak karang juga lebih aman untuk para peselancar. Dibandingkan ombak Pantai Kuta, ombak Pulo Merah lebih serius sehingga memungkinan para peselancar untuk melakukan manuver di dalamnya.[3]
Pada tanggal 24 hingga 26 Mei 2013 diadakan lomba selancar di Pulau Merah, yaitu Banyuwangi International Surf Competition 2013 yang diikuti oleh 15 negara.[1] Lomba selancar ini terdiri dari 3 kategori yakni, kategori internasional, kategori nasional, dan kategori lokal.
Indonesian Surfing Association (INSA) menilai kompetisi selancar internasional yang digelar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, di Pantai Pulau Merah ini, akan semakin memopulerkan objek wisata tersebut ke masyarakat dunia.[4]
Kompetisi selancar internasional di Pantai Pulau Merah dibuka oleh Menpora Roy Suryo, diikuti sekitar 25 peserta dari 20 negara dan kurang lebih 100 peselancar lokal dari berbagai daerah di Indonesia.[4]
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengatakan kompetisi selancar internasional merupakan salah satu agenda besar yang dirancang daerahnya untuk menggabungkan kegiatan olahraga dengan pariwisata. Pemilihan Pantai Pulau Merah sebagai destinasi baru untuk tujuan wisata di Banyuwangi, karena potensi ombak dan dukungan alamnya yang masih asli dan sangat bagus. Selama ini, para peselancar profesional mancanegara telah mengenal Banyuwangi melalui keindahan ombak di Pantai Plengkung atau lebih dikenal dengan nama "G-Land".[4]
Detail Informasi Akses ke Lokasi, Harga Tiket, dan Penginapan di Pulau Merah
Paket Wisata ke Pulau Merah Banyuwangi
MitaTRAVEL mengajak anda untuk berkunjung ke pulau merah dengan berbagai pilihan paket wisata banyuwangi. Kami mengemasnya dalam satu paket supaya anda lebih mudah untuk berkunjung ke pulau merah. MitaTRAVEL akan mengajak anda mengunjungi berbagai destinasi wisata di Banyuwangi salah satunya Pulau Merah. Berikut pilihan paket wisata Banyuwangi untuk berkunjung ke pulau merah:
Pantai Pulau Merah Banyuwangi
TEMPAT WISATA BANYUWANGI
“PANTAI PULAU MERAH BANYUWANGI”
Mengunjungi Pantai Pulau Merah Banyuwangi adalah agenda yang tak mungkin Anda lewatkan saat berkunjung ke Banyuwangi. Malahan pantai ini mempunyai reputasi yang siap menyaingi Pantai Kuta di Bali berkat sejumlah daya tariknya, termasuk ombak yang digemari para peselancar.
Dengan potensi yang menjanjikan, apa saja hal menarik yang wajib Anda lihat saat menyambangi Pantai Pulau Merah?
Sejarah hingga mitos Pantai Pulau Merah
Sebelum membahas atraksi turis, mari kita pelajari dulu sejarah Pantai Pulau Merah. Dulunya, pantai ini dikenal dengan nama Pantai Ringin Pintu oleh penduduk sekitar. Pada akhirnya diubah jadi Pantai Pulau Merah Banyuwangi karena adanya bukit kecil yang terletak di tengah laut dengan tanah warna merah. Tanah merah tersebut akan semakin ‘menyala’ saat tertimpa cahaya matahari terbenam, terutama saat musim kemarau tiba.
Pantai Pulau Merah, seperti sejumlah pantai di bagian selatan Jawa, tak lepas juga dari mitos. Warga sekitar mengatakan bahwa warna merah pada tanahnya muncul akibat sebuah kilatan cahaya merah misterius. Kemudian, di sana terdapat pura bernama Pura Tawang Alun yang tetap berdiri meski pernah dilanda tsunami setinggi 13 meter pada 1990.
Berbagai kegiatan seru di Pantai Pulau Merah
Sekarang, Pantai Pulau Merah menjelma menjadi destinasi wisata favorit di Banyuwangi. Hamparan pasir putihnya membentang sekitar tiga kilometer dengan bukit kecil cantik setinggi 200 meter di sekitar bibir pantai. Di bagian timur Pantai Pulau Merah Banyuwangi, Anda bakal melihat pegunungan dan matahari terbenam yang memikat saat beralih ke bagian barat. Ada pula pohon mangrove yang akan melindungi pantai dari kerusakan.
Ombak setinggi dua meter dengan panjang 300 meter menjadi magnet yang berhasil menarik surfer dari berbagai negara untuk datang ke Pantai Pulau Merah. Karakter ombaknya lebih bersahabat kalau Anda bandingkan dengan ombak di Pantai Plengkung, tetapi hal tersebut yang membuatnya disambung hangat para peselancar pemula.
Kurang suka surfing atau ingin menjajali kegiatan lain? Anda dapat menyalurkan hobi memancing dengan menyewa jasa perahu nelayan di Pantai Pulau Merah Banyuwangi. Selain itu, pecinta wisata bahari dapat menikmati keindahan biota laut melalui snorkeling. Sementara Anda yang tidak menyukai kegiatan di laut bisa mendaki bukit yang terletak di sekitar bibir pantai hingga menikmati jajanan khas dari para penjaja makanan dan minuman.
Tempat menginap di sekitar Pantai Pulau Merah
Menemukan penginapan di Pantai Pulau Merah relatif mudah karena lokasi ini termasuk populer di Banyuwangi. Beberapa penduduk lokal menyediakan homestay di sekitar pantai dengan harga sewa dari Rp100.000 per malam. Fasilitas-fasilitas homestay yang berlokasi di sekitar pantai pun sudah setara dengan hotel seperti televisi, kamar tidur, pendingin ruangan, dan tambahan kasur. Anda bisa sesuaikan tarifnya di Pantai Pulau Merah Banyuwangi berdasarkan kebutuhan.
Akses dan rute menuju Pantai Pulau Merah
Pantai Pulau Merah bertempat di ujung selatan Kabupaten Banyuwangi, lebih tepatnya di Desa Sumber Agung, Kecamatan Pesanggaran. Selain itu, pantai tersebut masih satu rangkaian dengan Pantai Teluk Ijo, Pantai Pancer, serta Pantai Sukamade. Jika Anda melakukan perjalanan dari pusat kota Banyuwangi, Anda akan menempuh jarak sekitar 60 kilometer atau memakan waktu tempuh tiga jam perjalanan. Jalan hingga transportasi umum yang tersedia juga sudah sangat mendukung turis yang mau berkunjung.
Apabila Anda memilih transportasi publik ke Pantai Pulau Merah Banyuwangi, mulai perjalanan dari Terminal Jajag. Kemudian, carilah bus mini yang mengarah ke Terminal Pesanggaran yang berada di Kecamatan Pesanggaran. Dari sana, Anda dapat lanjutkan memakai ojek menuju Pantai Pulau Merah.
Sementara kalau Anda membawa kendaraan pribadi seperti mobil, ada dua rute yang bisa diambil. Rute satu dimulai dari arah barat Banyuwangi, diawali dari Kecamatan Genteng ke Kecamatan Pesanggaran dan dilanjutkan ke Pantai Pulau Merah. Bila dari arah timur Banyuwangi atau Situbondo, Anda bisa ambil rute dari Kecamatan Jajag ke Kecamatan Pesanggaran menuju Pantai Pulau Merah.
Demikian informasi seputar Pantai Pulau Merah Banyuwangi. Semoga perjalanan Anda lancar dan aman!
Pantai Pulau Merah merupakan salah satu ikon pariwisata Banyuwangi. Pantai ini cocok untuk bersantai hingga menjajal olahraga menantang.
Pantai Pulau Merah berada di Desa Sumber Agung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Dari Taman Blambangan di pusat kota Banyuwangi, jaraknya sekitar 71 km yang bisa ditempuh dengan kendaraan selama sekitar dua jam.
Pantai ini dikenal dengan bukit hijaunya yang berada dekat bibir pantai. Tanah dari bukit ini berwarna merah sehingga disebut Pulau Merah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukit ini menjorok ke arah tengah laut. Pengunjung dapat berjalan kaki menuju bukit tersebut saat air laut surut.
Pantai Pulau Merah menyuguhkan pemandangan yang sedap dipandang. Selain itu, pantai ini juga dikenal dengan ombaknya yang tinggi. Cocok bagi wisatawan yang gemar berselancar. Tak heran banyak wisatawan mancanegara yang menjajal ombak di Pantai Pulau Merah.
Bahkan pada 2013, Presiden Indonesia Surfing Association (INSA) Jro Made Suparta Karang mengatakan Pantai Pulau Merah memiliki kelebihan, jika dibandingkan titik surfing lainnya di Banyuwangi, G-land. Seperti dikutip dari situs resmi Pemkab Banyuwangi.
Waktu itu Jro menerangkan salah satu alasannya. Menurutnya, ombak di G-land hanya cocok untuk surfer profesional. Sebab lebih menantang. Sementara ombak Pulau Merah bisa untuk surfer amatir dan profesional.
"Ini peluang untuk menjadi family surf tourism karena bisa mendatangkan lebih banyak wisatawan. Surfer bisa mengajak keluarga atau temannya yang bukan profesional," kata Jro.
Waktu itu Jro juga mengibaratkan Pulau Merah sebagai mutiara yang baru digali. Saat ini, pantai ini sudah menjadi salah satu sudut yang dibanggakan Banyuwangi.
"Ada pulau yang menjulang di tengah lautan. Pantainya lebar dan panjang, pasirnya bagus dan bersih," imbuh Jro.
Pemandangan Pantai
Pantai pulau merah ini terhampar sepanjang 3 km, tentu saja Anda tidak akan bosan mengelilingi Pantai ini karena tidak cukup waktu sebentar untuk melakukannya. Selain itu jika Anda ingin bersantai menikmati pemandangan hamparan laut luas Anda dapat menyewa kursi Pantai dengan harga Rp. 25.000 untuk waktu sewa selama 60 menit.
Selain Pantai plengkung ternyata Pantai Pulau Merah ini merupakan destinasi para peselancar saat berada di Kabupaten Banyuwangi. Pantai Pulau Merah ini bahkan pernah dijadikan tuan rumah kompetisi selancar internasional. Meskipun ombaknya tidak setinggi pulau Plengkung yang dapat mencapai 6 meter, ombak yang rata-rata setinggi 2-4 meter di Pantai ini dapat menjadi solusi bagi para wisatawan yang baru mencoba atau ingin belajar surfing karena ombaknya lebih bersahabat. Bagi Anda yang tidak memiliki papan selancar sendiri, jangan khawatir karena banyak masyarakat sekitar yang membuka jasa penyewaan selancar dengan harga sekitar Rp. 50.000.
Rute Menuju Pulau Merah
Pulau Merah berjarak sekitar 60 kilometer dari pusat kota Banyuwangi. Dari pusat kota Banyuwangi Anda harus menuju ke arah Srono kemudian menuju Kesilir dan diteruskan hingga ke Pulau Merah. Meskipun akan banyak melalui jalan desa dan banyak berkelak-kelok, perjalanan menuju Pantai ini cukup mudah dikarenakan pantai ini sudah terkenal sehingga Anda akan menemui banyak papan penunjuk jalan ke arah Pantai pulau merah. Jika Anda tidak dapat menggunakan kendaraan pribadi, Anda juga dapat menggunakan kendaraan umum dari Terminal Banyuwangi. Dari Terminal Anda bisa naik bis jurusan Pesanggaran. Jika sudah sampai Pesanggaran Anda dapat menggunakan jasa ojek karena sudah tidak terlalu jauh. Apabila Anda menggunakan kendaraan umum dari arah Jember, turunlah di Terminal Jajag untuk ganti bis menuju Pesanggaran.
Pantai Pulau Merah Banyuwangi:
Pantai Pulau Merah Banyuwangi sebelumnya dikenal dengan nama Pantai Ringin Pintu. Baru dikenal sebagai Pulau Merah karena tanah bukit di bibir pantai berwarna kemerahan.
Pantai Pulau Merah berada di Desa Sumber Agung, Kecamatan Pesanggaran. Berikut jaraknya dari kota hingga bandara.
Pantai Pulau Merah Banyuwangi mematok biaya masuk. Harga tiket masuk untuk menikmati keindahan pantai sepuasnya Rp 10.000.
Pengunjung yang membawa kendaraan harus membayar parkir. Tarifnya Rp 2.000 untuk kendaraan roda dua, Rp 5.000 untuk roda empat, dan Rp 10.000 untuk roda enam.
Pulau Merah atau Pulo Merah dan biasa dikenal dengan sebutan Red Island merupakan salah satu objek wisata populer di Banyuwangi, tepatnya berada di daerah Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur. Banyak diminati oleh wisatawan dikarenakan terdapat bukit kecil berwarna hijau yang bertanah merah yang berada di dekat bibir pantai dan dapat dikunjungi dengan berjalan kaki disaat air laut surut. Di Pulau Merah juga terdapat pura yang biasa digunakan umat beragama Hindu disana untuk melaksanakan upacara Mekiyis.
Bukit kecil yang menjulang tinggi kurang lebih 200 meter tersebut mempunyai tanah yang berwarna merah dan ditutupi oleh vegetasi yang berwarna hijau sehingga tidak tampak terlihat jelas warna merah pada tekstur tanahnya. Namun bagi Anda pecinta wisata laut yang ingin menuju ke bukit tersebut dapat dilakukan dengan berjalan kaki pada saat air laut surut.
Pantai Pulau Merah atau Pulo Merah dan biasa dikenal dengan sebutan Red Island tersebut memiliki pasir yang putih yang aman untuk keluarga namun memiliki ombak yang tinggi sehingga tidak sesuai jika digunakan untuk berenang terutama untuk anak - anak kecil.
Ombak di Pulau merah cukup menantang sehingga sangat ideal untuk digunakan berselancar (surfing) untuk para pecinta olah raga air yang satu ini. Bagaimana tidak? Ombak di pantai ini mempunyai tinggi rata-rata berkisar antara 3 sampai 5 meter sehingga sangat cocok digunakan untuk olahraga selancar (surfing) bagi peselancar pemula, amatir dan profesional.
Kamu bisa cek info lengkap tentang Pantai Pulau Merah Banyuwangi.